BATAM-Kliksuara.com // Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, kembali turun langsung menyapa warga. Kali ini, ia bersilaturahmi dengan para ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Kecamatan Lubukbaja di halaman Kantor Camat Lubukbaja, Sabtu (18/10/2025) malam.
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban. Selain memperkuat hubungan pemerintah dengan masyarakat, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi Amsakar untuk mendengar langsung berbagai aspirasi warga. Tiga isu utama yang mengemuka malam itu adalah penuntasan kampung tua, ketersediaan air bersih, dan kebersihan lingkungan.
Perwakilan tokoh masyarakat Lubukbaja, Kamarudin, menyampaikan harapan agar penataan kampung tua dapat segera diselesaikan. Ia mencontohkan wilayah Tanjung Uma, yang dari 42 hektare, kini 32 hektare di antaranya sudah rampung.
“Kami berharap, di masa kepemimpinan Pak Amsakar, persoalan kampung tua bisa tuntas. Begitu juga dengan masalah air bersih yang sangat dirasakan warga,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi warga, Amsakar menegaskan bahwa Pemko Batam berkomitmen penuh menuntaskan persoalan kampung tua secara bertahap dan terukur. Ia menyebut, tim khusus telah dibentuk untuk memetakan kawasan yang bebas dari kendala administrasi maupun hukum.
“Kita selesaikan satu per satu. Ini bagian dari komitmen yang sudah kita tandatangani bersama masyarakat kampung tua,” tegasnya.
Selain kampung tua, Amsakar juga menyoroti persoalan air bersih yang masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah Batam. Pemerintah, katanya, terus bekerja mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang.
“Untuk sementara, kita menambah tandon dan mobil tangki agar distribusi air tetap berjalan. Namun untuk jangka panjang, sudah kami anggarkan di tahun 2026 agar masalah ini bisa tuntas,” jelasnya.
Amsakar memastikan persoalan air menjadi prioritas utama karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.
Usai membahas air, Amsakar menyoroti kebersihan kota yang juga menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengingatkan, setiap hari Batam menghasilkan 850 hingga 1.300 ton sampah.
“Armada dan bak kontainer sudah kami tambah, tapi itu belum cukup tanpa dukungan masyarakat. Mari ubah kebiasaan kecil, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga kebersihan bukan hanya tugas petugas kebersihan, tetapi cerminan disiplin dan kepedulian seluruh warga Batam.
Bagi Amsakar, kegiatan seperti ini bukan sekadar pertemuan formal, tetapi sarana memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Dengan silaturahmi, kerja berat terasa ringan, persoalan cepat selesai, dan keberkahan datang kepada kita semua,” ungkapnya.
Ia juga meminta camat dan lurah agar terus menjaga kedekatan dengan perangkat warga. “Kalau komunikasi berjalan baik, setiap masalah di kelurahan bisa diselesaikan lebih cepat,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, Amsakar turut memaparkan 15 program prioritas pembangunan Batam, tujuh di antaranya bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan kota yang maju dan sejahtera. “Dengan kerja sama pemerintah dan warga, saya yakin Batam akan semakin bersih, maju, dan sejahtera,” katanya.
Menutup pertemuan, Amsakar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berbuat nyata dan meninggalkan hal-hal yang tidak produktif.
“Gunakan energi terbaik untuk memberi yang terbaik bagi kota ini. Mari berhenti membicarakan hal yang tidak bermanfaat, dan fokus pada kerja nyata,” pungkasnya.
