BATAM, Kliksuara.com // Kota Batam dipercaya menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang digelar di Harmoni One Hotel, Selasa (29/9/2025).
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, saat membuka acara menegaskan pentingnya sinergi antar daerah untuk memperkuat kemandirian fiskal.
“Selamat datang di Batam, Kota Bandar Madani yang menjadi beranda terdepan Indonesia di kawasan barat sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah forum penting ini,” ujarnya.
Menurutnya, optimalisasi PAD merupakan agenda strategis di tengah ketergantungan banyak daerah terhadap dana transfer pusat. Batam sendiri tercatat masuk sembilan besar daerah dengan kemandirian fiskal yang baik. Dari target APBD 2026 sebesar Rp4,7 triliun, sekitar Rp2,5 triliun diproyeksikan bersumber dari PAD.
“Artinya, PAD Batam sudah menyumbang lebih dari 50 persen. Tentu ini capaian yang patut kita syukuri,” jelasnya.
Selain fiskal, Batam juga memperkuat sektor pariwisata sebagai penopang ekonomi. Kota ini kini dikenal sebagai salah satu dari 10 destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) utama di Indonesia.
“Alhamdulillah, tahun 2024 lalu Batam dikunjungi 1,3 juta wisatawan mancanegara dan 3,3 juta wisatawan domestik. Berbagai event internasional juga digelar di sini, mulai dari kejuaraan bulutangkis tiga negara hingga festival musik lintas budaya,” ungkap Amsakar.
Ia menambahkan, kehadiran peserta rakor dari berbagai daerah menambah citra Batam sebagai kota tujuan pertemuan berskala nasional sekaligus mendorong perputaran ekonomi.
Dalam kesempatan itu, Amsakar juga memaparkan keunikan tata kelola Batam yang memiliki dua entitas, yakni Pemko Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Setelah terbit PP 62/2019 yang menetapkan Wali Kota sekaligus sebagai Ex-Officio Kepala BP Batam, keduanya kini berjalan seiring.
“Kalau dulu seperti satu kapal dengan dua nahkoda, sekarang satu kapal dengan dua mesin. Hasilnya pembangunan semakin cepat,” jelasnya.
Dengan pembagian peran, Pemko fokus pada layanan publik, sedangkan BP Batam menangani investasi dan pengembangan ekonomi. Sinergi ini diyakini memperkuat daya saing sekaligus mendongkrak PAD.
Amsakar berharap rakor ini menjadi wadah berbagi strategi dan inovasi antardaerah, sekaligus menyamakan pola pikir, menyusun langkah konkret, dan memperkuat kolaborasi.
“Dengan sinergi ini, setiap daerah bisa menggali potensi secara maksimal tanpa mengabaikan keadilan dan kepatuhan,” tutupnya.