Negara Rugi : Diduga Mafia Tanah Timbunan di Sei Lekop Dapur12 tidak Memiliki Izin dari BP Batam

 


Kegiatan yang merugikan negara.

BATAM, Kliksuara.com // Aktivitas pengerukan lahan lokasi Sei Lekop masih berlangsung diduga ini semata mata mereka tidak peduli dengan BP Batam. Mafia tanah timbunan yang seakan berkuasa menggolah semua lokasi untuk di jual kembali ke lokasi lain untuk dijadikan bahan timbunan, Rabu (1/10/2025).

Kegiatan sudah mulai berlangsung pada, Rabu (24/9/2025) diduga berlangsung kegiatan tidak mempunyai izin resmi. Buffer Zone didepan kawasan Horizon seakan menuai sorotan tajam. Pemberitaan yang terbit di beberapa media online seakan tidak di hiraukan.

Tim media melakukan konfirmasi ke Polsek Sagulung Iptu Husnul Afkar, langsung mengirimkan no Kanit Reskrim, lanjut untuk konfirmasi ke Kanit Reskrim terkait adanya kegiatan yang melanggar atau yang diduga ilegal, "Makasih infonya om, kami lidik dulu terkait kegiatan itu. Sabar dulu ya om," tulisnya.

Sudah jelas mafia tanah telah langgar UU 

Pasal 385 KUHP: Seseorang yang secara melawan hukum, dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain, menjual, menukar, atau menjadikan tanggungan utang hak atas tanah negara, dapat dikenakan hukuman penjara paling lama empat tahun.

Orang yang menjual tanah milik negara tanpa hak dapat dikenakan pasal-pasal pidana, seperti Pasal 385 KUHP (tentang penipuan penjualan tanah) dan Pasal 502 UU 1 Tahun 2023 (KUHP baru), serta potensi jerat Pasal 362 KUHP (pencurian) dan Pasal 378 KUHP (penipuan) tergantung motif dan modusnya, yang semuanya mengancam dengan pidana penjara dan atau denda yang berat. 

Bukan sampai disitu, tim media juga melakukan konfirmasi kepada Pak Warsito sebagai pengawas lapangan di BP Batam, "Kegiatan itu tidak pernah ada izim dari BP Batam," tegasnya.

"Nanti saya kelokasi untuk memberhentikan kegiatan," tambahnya.

Temuan dilapangan tidak sesuai yang di ucapkan pak Warsito, kegiatan berlangsung mulus dan Beko yang sedang muat tanah ke Dump Truck yang antrian panjang di bahu jalan. 

Seakan mereka tidak takut terhadap pemerintah dugaan bermuculan jangan-jangan ada setoran lapangan????

RL


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama