.
Batam-Kliksuara.com // Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Achmad kembali menegaskan komitmennya menjaga kualitas pertumbuhan ekonomi Batam agar tidak hanya cepat, tetapi juga adil dan berkelanjutan. Sikap itu ia tekankan dalam audiensi bersama Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa, Sabtu (16/11/2025), sebuah pertemuan strategis yang membahas penguatan persaingan usaha di daerah.
Bagi Amsakar, percepatan investasi bukan hanya soal menambah angka realisasi, tetapi memastikan seluruh pelaku usaha besar, kecil, hingga koperasi berada pada level permainan yang setara.
“Batam tidak boleh tumbuh dengan cara yang mengorbankan pelaku usaha kecil. Kita ingin pertumbuhan yang inklusif,” tegasnya.
Audiensi yang juga dihadiri Sekda Batam Firmansyah dan Kepala DPMPTSP Reza Khadafy itu turut membahas implementasi Koperasi Merah Putih (KMP). Amsakar menempatkan KMP bukan sekadar program nasional, tetapi instrumen pemerataan ekonomi hingga tingkat kelurahan.
Ia memastikan lahan standar nasional, bangunan, dan pembiayaan unit KMP telah disiapkan. Koperasi-koperasi baru itu juga diisi anggota dari 19 RW, 95 RT, dan sekitar 20 ribu warga usia produktif bentuk komitmen bahwa KMP harus menjadi ruang partisipasi luas, bukan kendaraan segelintir kelompok.
Narasi pemerataan itu sejalan dengan kinerja ekonomi Batam yang terus menguat. Di bawah kepemimpinan Amsakar bersama Li Claudia Chandra, ekonomi Batam tumbuh 6,66 persen pada triwulan II 2025 di atas rata-rata nasional. Hingga September 2025, realisasi investasi mencapai Rp54,7 triliun atau 91 persen dari target Rp60 triliun, didorong sektor manufaktur, galangan kapal, serta reformasi layanan perizinan.
Amsakar memastikan penyederhanaan 1.416 layanan perizinan di 16 sektor terus dieksekusi, termasuk penyesuaian tata ruang laut agar proses investasi tidak berlarut-larut.
Di akhir pertemuan, KPPU dan Pemkot Batam sepakat menjaga jalur pertumbuhan tetap sehat. Amsakar menegaskan pemerintah daerah akan memperkuat kemitraan UMKM, menghadirkan KMP yang inklusif, dan memastikan investasi besar tidak meminggirkan usaha kecil.
“Tugas pemerintah adalah memastikan semua tumbuh bersama. Batam harus maju, tetapi cara majunya juga harus benar,” ujarnya.
Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa mengapresiasi pendekatan Batam yang terbuka dan memberi ruang bagi pemain kecil. Ia menegaskan KPPU tengah menyusun kajian nasional agar skema KMP tidak memunculkan monopoli baru.
“Koperasi itu amanah. Kita ingin melihat Batam menjadi contoh tata kelola yang bersih dan adil,” kata Ifan.
Audiensi dua lembaga ini memperlihatkan positioning Amsakar sebagai pemimpin yang tidak hanya mengejar percepatan ekonomi, tetapi juga memastikan tata kelolanya tetap bersih, berkeadilan, dan berpihak kepada masyarakat.

