Menu Atas

KLIK SUARA.COM
Selasa, 30 Desember 2025, Desember 30, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-30T13:15:02Z

Penggiat Sosial Batam Soroti Dugaan RS Elisabeth Tolak Rujukan Pasien Kritis Sebelum Pelunasan

.

 


Batam-Kliksuara.com // Seorang penggiat sosial Kota Batam, Haris, menyoroti dugaan tindakan Rumah Sakit Elisabeth Batam yang disebut tidak bersedia memberikan rujukan medis terhadap pasien dalam kondisi kritis sebelum adanya pelunasan biaya perawatan.


Menurut Haris, pihak keluarga pasien telah menyampaikan kepada rumah sakit bahwa proses pengurusan klaim Jasa Raharja sedang berjalan. 


Namun demikian, pihak rumah sakit tetap meminta agar pembayaran dilakukan terlebih dahulu sebelum rujukan diberikan.


“Keluarga sudah menyampaikan bahwa klaim Jasa Raharja sedang diurus, tapi pihak rumah sakit tetap bersikeras harus ada pelunasan pembayaran. Padahal kondisi pasien saat itu dalam keadaan kritis,” ujar Haris kepada media, Selasa 30 Desember 2025.


Haris menilai tindakan tersebut sangat memprihatinkan dan berpotensi melanggar prinsip pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien. 


Ia menegaskan bahwa persoalan ini harus menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kota Batam serta DPRD Kota Batam, khususnya dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan.


“Ini penting. Dinas Kesehatan dan DPRD Kota Batam harus segera memberikan teguran kepada pihak rumah sakit apabila dugaan ini benar. Jangan sampai persoalan administrasi menghambat penanganan medis pasien yang sedang kritis,” tegasnya.


Lebih lanjut, Haris menyebutkan bahwa dugaan tindakan rumah sakit tersebut berpotensi melanggar sejumlah regulasi, 

di antaranya:

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.


Haris juga menyampaikan bahwa pihaknya berencana akan melayangkan surat resmi kepada Dinas Kesehatan Kota Batam dan DPRD Kota Batam agar instansi terkait dapat menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal terhadap pelayanan rumah sakit.


Namun hingga saat ini, ia mempertanyakan sikap Dinas Kesehatan maupun DPRD Kota Batam, mengingat kasus serupa telah ramai diberitakan di sejumlah media, tetapi belum terlihat adanya klarifikasi maupun tindakan resmi dari pihak terkait.


“Sudah banyak berita yang naik, tapi belum ada klarifikasi dari Dinas Kesehatan maupun DPRD. Apakah memang harus ada laporan resmi dulu agar persoalan ini ditindaklanjuti? Ini juga menjadi pertanyaan besar bagi kami,” ungkap Haris.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak Rumah Sakit Elisabeth Batam, Dinas Kesehatan Kota Batam, dan DPRD Kota Batam belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. 


Media ini masih berupaya melakukan konfirmasi lanjutan guna menghadirkan pemberitaan yang berimbang.