𝗔𝗺𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿 𝗧𝘂𝗿𝘂𝗻 𝗟𝗮𝗻𝗴𝘀𝘂𝗻𝗴, 𝗣𝗮𝘀𝘁𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝗣𝗲𝗿𝗺𝗮𝗻𝗲𝗻 𝗠𝗮𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗔𝗶𝗿 𝗱𝗶 𝗧𝗮𝗻𝗷𝘂𝗻𝗴 𝗦𝗲𝗻𝗴𝗸𝘂𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝘂 𝗠𝗲𝗿𝗮𝗵

 


BatamKliksuara.com // Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menunaikan janjinya turun langsung meninjau kondisi suplai air bersih di kawasan Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar, Selasa (4/11/2025).

Kunjungan ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Amsakar sempat mendatangi kawasan tersebut dan masih mendengar keluhan warga soal air bersih. Situasi itulah yang mendorongnya turun langsung kembali untuk memastikan penanganan berjalan efektif serta mencari akar persoalan di lapangan.

“Sesekali malam saya main ke sana, dan warga masih bercerita tentang air. Karena itu saya berjanji akan turun langsung memastikan apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Amsakar, Rabu (5/11/2025).

Dalam peninjauan tersebut, Amsakar didampingi Deputi Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait, Direktur Fasilitas dan SPAM Iyus Rusmana, serta perwakilan SPAM dan Air Batam Hilir (ABH).

Menurutnya, langkah ini merupakan tindak lanjut dari berbagai laporan masyarakat, baik yang diterima melalui perangkat daerah maupun saat dirinya berinteraksi langsung di lapangan.

Dari hasil tinjauan, sejumlah tandon di beberapa titik belum mampu mendorong air ke wilayah dataran tinggi. Sementara itu, aliran air di kawasan bawah relatif lancar. Warga di wilayah atas berharap ada solusi agar distribusi air lebih merata.

Tim teknis BP Batam menjelaskan, pengaturan tekanan air akan dioptimalkan agar aliran ke wilayah atas tetap stabil tanpa mengganggu suplai ke daerah lain.

Sebagai langkah cepat, BP Batam telah memasang booster pump untuk memperkuat tekanan air ke wilayah dataran tinggi. Pekerjaan ini ditargetkan rampung pertengahan November 2025.

Selain itu, BP Batam juga tengah mengoptimalkan fungsi tangki seribu atau tangki ozon sebagai penopang utama distribusi air di kawasan Batuampar.

Pihak Air Batam Hilir menyampaikan, peningkatan pelanggan hingga sekitar 80 ribu sambungan baru membuat sistem distribusi harus dikelola lebih hati-hati.

“Sistemnya sekarang tidak bisa lagi seperti dulu. Tekanan dan pembagian air harus diatur ulang agar seimbang, karena kalau aliran dipaksa ke satu titik, wilayah lain seperti Lubuk Baja bisa terganggu,” jelas Amsakar.

Untuk jangka panjang, BP Batam menyiapkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru yang akan mulai dikerjakan pada tahun 2026. Proyek ini ditargetkan rampung dalam tiga bulan sejak dimulai dan telah masuk dalam program prioritas BP Batam.

“Persiapan lelang sudah berjalan dan anggarannya sudah kami siapkan. Upaya permanen ini kami harapkan bisa menjadi solusi bagi warga yang selama ini terdampak,” kata Amsakar.

Ia menambahkan, pembangunan IPA baru ini sejalan dengan rencana peningkatan kapasitas waduk guna menambah volume air baku. Dengan begitu, pelayanan air bersih di Batam akan semakin stabil dan merata.

“Kami berikhtiar semaksimal mungkin. Harapan saya, pembangunan ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi solusi jangka panjang bagi wilayah-wilayah atas,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Pelayanan Umum BP Batam Ariastuty Sirait menjelaskan, pihaknya juga menyiapkan langkah teknis tambahan untuk memperkuat pasokan air di kawasan Batuampar dan sekitarnya.

Langkah itu meliputi pembangunan pipa tambahan dari waduk menuju tangki 1000 (ozon) dan tangki Bukit Senyum, dua titik utama distribusi air di wilayah tersebut.

Tangki 1000 berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik sebenarnya mampu melayani hingga 600 ribu jiwa, namun belum beroperasi penuh karena sebagian pasokan masih dialihkan ke wilayah lain.

“Setelah pipa tambahan dan sistem pompa rampung, tangki ozon bisa dioptimalkan sehingga kebutuhan air di Batu Merah dan Tanjung Sengkuang terpenuhi,” jelas Ariastuty.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama