BATAM–Kliksuara.com // Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Dewan Pengawas (Dewas) menggelar rapat koordinasi membahas agenda strategis penguatan tata kelola, akselerasi kinerja, dan arah kebijakan ekonomi ke depan, Jumat (31/10/2025).
Pertemuan ini menjadi momentum penting memastikan seluruh program BP Batam berjalan efektif dan berdampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Topik utama yang dibahas meliputi realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), evaluasi kinerja lembaga, perkembangan proyek Rempang Eco-City, serta kesiapan implementasi tiga regulasi baru: PP Nomor 25, 28, dan 47 Tahun 2025.
Ketiga regulasi tersebut menjadi pijakan dalam memperkuat kelembagaan sekaligus meningkatkan efektivitas kebijakan ekonomi di Batam.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, melaporkan realisasi investasi hingga Oktober 2025 telah mencapai Rp54,7 triliun atau 91,22 persen dari target Rp60 triliun. Ia menyebut Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi motor utama, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) terus meningkat seiring perbaikan iklim investasi.
“Kami tengah menyiapkan regulasi turunan dari tiga PP terbaru agar iklim investasi di Batam tetap kondusif dan aman. Tahun 2026 akan menjadi momentum lompatan besar bagi Batam sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Amsakar.
Ia juga memohon arahan Dewas agar seluruh indikator kinerja utama tercapai optimal. Salah satu fokus utama ialah peningkatan PNBP melalui efisiensi tata kelola dan percepatan layanan investasi.
“Hasil rapat ini akan segera kami tindak lanjuti dengan rencana aksi di masing-masing unit kerja. Harapannya, pertumbuhan investasi memberi kontribusi besar terhadap ekonomi Batam,” tambahnya.
Sekretaris Kemenko Perekonomian RI, Susiwijono Moegiarso, mengapresiasi kinerja BP Batam yang dinilai mampu mengoptimalkan potensi daerah.
“Realisasi investasi Batam menunjukkan hasil menggembirakan. Dengan kolaborasi yang solid, saya yakin investasi di Batam akan terus meningkat,” ujarnya.
Anggota Dewas BP Batam, Elen Setiadi, menilai program BP Batam berjalan baik namun perlu penyempurnaan, terutama dalam pelayanan perizinan.
“Pelaksanaan program BP Batam sudah berjalan optimal, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperkuat agar hasilnya lebih maksimal,” tuturnya.
