![]() |
𝗣𝗲𝗿𝗱𝗮𝗻𝗮, 𝗔𝗺𝘀𝗮𝗸𝗮𝗿 𝗥𝗲𝘀𝗺𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗼𝗽𝗲𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗠𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗣𝘂𝘁𝗶𝗵 𝗱𝗶 𝗣𝘂𝗹𝗮𝘂 𝗕𝘂𝗹𝘂𝗵: 𝗚𝗼𝘁𝗼𝗻𝗴 𝗥𝗼𝘆𝗼𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗞𝘂𝗻𝗰𝗶 |
BATAM, Kliksuara.com // Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, meresmikan gerai perdana Koperasi Merah Putih di Pulau Buluh, Rabu (17/9/2025). Peresmian ini menandai langkah awal dari 64 koperasi Merah Putih yang tersebar di seluruh kelurahan Kota Batam.
Dalam sambutannya, Amsakar menegaskan koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan. Kehadiran Koperasi Merah Putih, kata dia, tidak boleh sebatas simbol, melainkan harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Selamat untuk Koperasi Merah Putih Pulau Buluh. Semoga ini jadi awal yang menyemangati kita semua agar koperasi bergerak lebih dinamis, lebih baik, dan nyata manfaatnya bagi warga,” ujar Amsakar.
Amsakar mengisahkan, sejak awal dirinya mendorong terbentuknya Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan. Ia bahkan menginstruksikan para camat dan lurah agar 64 kelurahan di Batam sudah memiliki koperasi sebelum tenggat yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Alhamdulillah, sebelum batas waktu yang ditentukan Presiden, koperasi di 64 kelurahan Batam selesai lebih cepat. Ini menunjukkan keseriusan kita,” jelasnya.
Langkah ini, lanjut Amsakar, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang memberi perhatian besar pada penguatan ekonomi kerakyatan. Koperasi diharapkan bisa menjadi ujung tombak penyediaan kebutuhan pokok, sekaligus mendukung program strategis nasional seperti makan bergizi gratis.
Lebih jauh, Amsakar menekankan bahwa modal utama koperasi bukan hanya dana, tetapi juga kepercayaan. Amanah yang dijaga dengan baik, menurutnya, akan menjadi fondasi kokoh untuk berkembang.
“Hari ini ada dua pelaku usaha yang sudah membantu. Tugasnya adalah menjaga kepercayaan itu. Kalau amanah ini dijaga, insyaallah koperasi akan berkembang,” tegasnya.
Untuk itu, ia mengajak Asosiasi Bahan Pokok Kota Batam, PT Pertamina, pelaku usaha lainnya, serta Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memberi dukungan, baik melalui akses permodalan maupun distribusi kebutuhan strategis seperti LPG.
“Koperasi Merah Putih Pulau Buluh bisa jadi contoh bagi kelurahan lain. Kalau sukses, ini bisa menjadi rujukan nasional,” tambahnya.
Di hadapan warga, Amsakar juga mengingatkan agar koperasi tidak menimbulkan persaingan yang merugikan pelaku usaha lokal. Sebaliknya, ia mendorong kemitraan sehat agar semua pihak dapat merasakan manfaat.
“Kalau ada tetangga yang sudah berbisnis, jangan dianggap pesaing. Justru jadikan mitra. Dengan begitu, keuntungan bisa dirasakan bersama oleh masyarakat,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya tata kelola dan manajemen yang baik. Menurutnya, pengelolaan koperasi harus profesional agar terhindar dari persoalan klasik seperti salah urus permodalan.
Menutup sambutan, Amsakar berharap koperasi yang baru berdiri ini mendapat doa dan dukungan agar benar-benar menjadi ruang bersama yang sehat, memberi manfaat, dan berkesinambungan.
“Lewat koperasi, mari kita perkuat perekonomian masyarakat Batam dengan semangat gotong royong, kemitraan, dan kebersamaan nilai yang sejak lama menjadi jati diri koperasi Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Kemenko Pangan RI, Amelius menyampaikan pemerintah telah membentuk empat task force untuk memantau percepatan operasionalisasi Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di berbagai daerah. Program ini kini memasuki tahap kedua setelah peluncuran mock-up oleh Presiden pada 21 Juli lalu, dengan target pengembangan hingga puluhan ribu koperasi.
Ia menilai pengelolaan KDKMP di Kepulauan Riau memiliki kekhasan yang bisa menjadi contoh nasional. Karena itu, pihaknya optimistis tahap kedua di Kepri dapat tercapai sesuai target pada akhir bulan.
“Pemerintah pusat berkomitmen penuh mendukung satgas di daerah. Perkembangan di Kepri akan menjadi catatan penting yang kami laporkan langsung ke pimpinan di Jakarta,” tegas Amelius.
RL